Semakin berkembangnya zaman, eksistensi musik gamelan di tingkat internasional semakin melambung. Terbukti dengan adanya pendidikan gamelan jawa dalam kurikulum di beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Hal ini tentu saja dapat kita banggakan sebagai warga Indonesia. Karena warga asing begitu mencintai dan menghargai budaya kita. Dan kita sebagai orang Indonesia sbobet harusnya bisa lebih dari mereka.
Salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta kita terhadap alat musik ini adalah dengan mempelajari tentang gamelan.
Pengertian Gamelan
Gamelan Jawa merupakan seperangkat alat musik tradisional Jawa yang biasanya terdiri dari gong, kenong, gambang, celempung, serta beberapa alat musik pendamping lainnya.
Keistimewaan alunan musik ini adalah cenderung bersuara lembut sehingga menghadirkan suasana ketenangan jiwa kita.
Instrumennya pun tidak bisa kita pisahkan dari pandangan masyarakat Jawa yang cenderung melihat keselarasan hidup baik jasmani dan rohani. Keadaan itulah yang menjadikan orang Jawa selalu menghindari ekspresi tempramental dan berusaha mewujudkan toleransi antar sesama.
Secara etimologi alat ini berasal dari istilah Jawa, yaitu “gamel” yang berarti menabuh / memukul, dan akhiran “an” yang menjadikannya kata benda, jadi gamelan bisa diartikan memukul / menabuh benda-benda.
Komponen utama dalam alat musik ini adalah: bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alatnya memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musiknya.
Sejarah Gamelan
Menurut keterangan dari Gusti Puger Putra P.B XII, dan Serat Wedhapradanggga dari keraton Surakarta, disebutkan bahwa gamelan yang pertama kali lahir di tanah Jawa adalah Gangsa Raras Salendro.
Pada tahun 167, Sang yang Guru atau Sang Hyangg Jagatnata / Loknata memberikan ijazah berupa Swara Karengeng Jagat. Swara tersebut berasal dari Gamelan Lokananta atau Lokanata.
Menurut G.P.H. Hadiwijaya (Redaksi Pustaka Jawa) hanya ada 5 ricikan dalam alat ini. Yakni gendhing (Kemanak), Pamatut (Kethuk), Sauran (Kenong), Teteg (Kendang Ageng) dan Maguru yang sekarang disebut Gong.
Pada tahun 187, terdengar swara Mattenggeng Karna dari Sang Hyang Indra / Surendra, dan diberi nama Salendro. Ricikannya tetap ada 5 dengan swara tembang Sekar Kawi / Ageng.
Pada tahun 336, racikan seni musik tradisional gamelan ini ditambah lagi oleh Sang Hyang Indra dengan Salundhing atau kempul, dan Gerantang yang sekarang disebut dengan Gambang.
Fakta yang jelas mengenai adanya gamelan di tanah Jawa menurut Agus Purwo Murdoko, S.Sn (Guru Seni Budaya SMAN 1 Kartasura), Panggiyo S.Karr, MA (Dosen Karawitan ISI Surakarta), dan KRA Haryono Hadiningrat (Prof. Dr. Timbul Haryono, MSc) adalah adanya bukti fisik di relief-relief candi Borobudur dan candi-camdi lainnya di tanah jawa.
Pada beberapa bagian dinding Candi Borobudur dapat dilihat jelas jenis-jenis instrumen gamelan, yaitu kendang bertali yang dikalungkan di leher, kendang berbentuk seperti periuk, siter, dan kecapi, simbal, suling, saron, dan gambang.
Pada Candi Lara Jonggrang (Prambanan) dapat dilihat gambar relief Kendang Silindris, Kendang Cembung, Kendang Periuk, Simbal dan Suling. Hal itu menggambarkan bahwa gamelan digunakan sebagai pengiring tari, upacara kerajaan atau keagamaan.
Jenis Gamelan
Berdasarkan sumber bunyinya, gamelan Jawa terbagi atas 4 jenis. Masing-masing memiliki instrumen dengan karakter suaranya yang berbeda-beda. Berikut ini jenis-jenisnya yang dimaksud:
1. Ideofon
Instrumen ini memiliki sumber bunyi dari badan alat musik itu sendiri. jenis ini dikatakan sebagai yang paling tua usianya dibanding alat musik lainnya. Dalam Gamelan, ada alat musik yang dibunyikan dengan tongkat pendek.
Jika susunannya banyak dalam satu rancak, biasanya disebut sebagai “bonang”. Dan jika susunannya sedikit, biasanya disebut “kenong”. Dalam hal ini gong menjadi jenis instrumen penting.
Isntrumen lainnya yang digunakan adalah Gambang dan Saron yang merupakan alat musik bilah-bilahan.
2. Membranfon
Instrumen gamelan dengan sumber bunyi pada selaput kulit ini telah populer di pulau Jawa sejak pertengahan abad ke-9 M. instrumen membranfon yang paling tua adalah kendang. Sedangkan instrumen lainnya adalah bedug dan trebang
3. Aerofon
Suara dari instrumen ini muncul dari udara yang ditiup. Salah satu contohnya adalah seruling (suling). Sejarah alat musik ini juga sudah sangat tua dan bisa ditemukan jejaknya pada relief-relief candi.
4. Chordofon
Gamelan Chordofonn merupakan instrumen musik yang mencangkup alat musik bersenar yang dipetik dan digesek. Dalam alat musik ini, ada rebab dan Chelempung yang termasuk Chordofon.
Fungsi Gamelan
1. Iringan musik pementasan wayang
Gamelan biasanya dipakai untuk iringan musik pada pementasan wayang baik wayang kulit, orang, ketoprak, tarian-tarian Jawa dan lain-lain.
Alat ini dapat dibedakan menjadi beberapa, yaitu:
- Soran
Soran merupakan gending-gending dengan kecenderungan volume tabuhan yang keras. Semua perangkat gamelannya ditabuh kecuali gender, gambang, rebab, suling, dan siter. Alunannya juga disajikan dengan tempo tangggung, seseg, dan antal.
- Lirihan
Sesuai dengan namanya, penyajian gending lebih halus dan pelan. Semua Waditra (instrumen) ditabuh namun lebih mengutamakan Gender, Gambang, Rebab, Siter dan Suling dengan tempo yang berbeda-beda.
2. Sebagai sarana upacara
Gamelan ageng yang difungsikan sebagai sarana upacara adalah:
- Sekati
Biasanya ditabuh dalam perayaan Sekaten. Selain itu, alat ini juga ditabuh untuk menyambut tamu agung, supitan / tetsan putra / putri sultan dan sakarsa Dalem.
- Munggang
alat ini ditabuh untuk menyambut penobatan Sultan, menyambut tamu agung, supitan / tetesan putra / putri Sultan, malemen, mantu, rampog macan, grebegan, dan lain-lain.
- Corobalen
Alat musik ini dimainkan untuk acara menyambut tamu
Alat Musik Gamelan & Cara Memainkannya
1. Gendang atau Kendang
Alat musik ini berfungsi untuk mengatur irama serta tempo dari lagu yang dimainkan. Bunyi dari gendang biasanya akan mengatur tempo pokok.
Cara memainkannya adalah dengan ditabuh atau dipukul menggunakan tangan di bagian kulitnya. Biasanya gendang terbuat dari kulit hewan seperti kambing, sapi, kerbau, atau rusa.
2. Suling
Alat musik ini berfungsi sebagai pangrengga lagu. Dimana suara yang dihasilkan alat musik ini begitu lembut dan cocok dipadukan dengan instrumen lain.
Cara memainkan salah satu alat musik gamelan ini adalah dengan ditiup. Salah satu ujung seruling akan diberi lubang untuk tempat meniup, bagian ini disebut jambangan. Fungsi jambangan adalah untuk mengalirkan udara sehingga dapat menghasilkan getaran udara yang menjadi bunyi.
Umumnya, alat musik ini terbuat dari bambu atau kayu yang diberi lubang sebagai penentu laras atau nada.
3. Gong
Alat musik ini biasanya difungsikan sebagai tanda pengawal dan pengakhir sebuah lagu atau gending pada pertunjukkan musik gamelan.
Cara memainkannya adalah dipukul menggunakan kayu dengan pentul di ujungnya. Biasanya, gong dibuat dari logam kuningan dengan ukuran yang variatif.
4. Gambang
Gambang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat khusus berirama tabuh. Pada dasarnya, gambang terbuatt dari kayu dan penghasil nadanya dbuat dari bambu atau kayu yang sudah dibentuk menjadi bilah.
5. Siter
Alat musik ini berfungsi sebagai pengendali cengkok pada pertunjukkannya. Alat ini bisa mengeluarkan suara khas dari 11 dawainya. Umumnya, kecepatan permainan siter diatur oleh kecepatan pemain gambar dan biasanya dimainkan dengan tempo cepat.
6. Bonang
Fungsi dari Gamelan bonang sendiri adalah sebagai penguat melodi dasar pada gendhingan. Bentuknya menyerupai pot yang terbuat dari perunggu.
Cara memainkannya adalah dengan cara dipukul menggunakan 2 palu tabuh. Palu tersebut terbuat dari kayu dan dilapisi kain atau karet agar menghasilkan suara yangg lembut.
7. Kenong
Hampir mirip dengan bonang, alat musik ini juga terbuat dari kuningan. Fungsinya ialah sebagai penentu batas-batas gatra serta untuk menegaskan irama. Selain itu, kenong juga berfungsii sebagai pengatur tempo dari gendhingan yang dimainkan.
Cara memainkannya adalah dengan menggunakan alat penabuh yang terbuatt dari kayu dan salahh satu ujungnya dilapisi kain atau karet.
8. Rebab
Alat musik ini dimainkan dengan cara diggesek seperti biola. Fungsinya ialah sebagai instrmen pembuka.
Alat ini juga kerap dijuluki sebagai pemimpin lagu, khususnya pada tabuhan yang lirih. Juga digunakan sebagai pengiring sinden keika mendendangkan lagu dengan suara melengking.
9. Kethuk
Kethuk digunakan untuk menjaga irama agar tetap harmonis. Cara memainkannya adalah dengan dipukul menggunakan alat pemukul atau penabuh yang terbuat dari batang kayu dan memiliki pentul karet tebal atau kain pada salah satu ujungnya.
10. Kempyang
Instrumen satu ini berfungsi sebagai alat musik ritmis dalam pertunjukkan gamelan. Kempyang sering digunakan untuk membantu kendang dalam menghasilkan ritme yang diharapkan.
11. Kempul
Fungsi dari gong kecil ini adalah untuk menegaskan irama melodi pada sebuah lagu. Suaranya pun biasanya lebih tinggi daripada suara gong besar.
Cara memainkannya juga sama dengan gong, yaitu dengan cara dipukul menggunakan batang kayu yang dilapisi kain atau karet pada salah satu ujungnya.
12. Gender
Alat musik yang terbuat dari kuningan yang dibentuk menjadi bilah-bilah ini umumnya terdiri dari 10 – 11 bilah yang jika dimainkan akan menghasilkan nasa yang berbeda satu sama lain.
Cara memainkannya adalah dengan dipukul menggunakan penabung kayu yang memiliki ujung berbalut kain atau karet.
Akhir Kata
Demikianlah informasi lengkap mengenai gamelan yang harus kita ketahui.
Dengan mengetahuinya berarti kita sudah memulai langkah untuk melestarikan kebudayaan ini.