Pesona Indonesia – Sepertinya tidak berlebihan jika anggapan bahwa Indonesia bagian timur kaya dengan berbagai macam wisata bahari atau lautnya. Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, tak terhitung berapa banyak wisata bahari yang sukses menyihir wisatawan lokal maupun internasional. Mulai Papua dengan Raja Ampat dan Pianemo-nya, Pantai Ora dan cottage atas laut hingga Taman Nasional Wakatobi atau Wakatobi Island yang menawarkan keindahan bawah laut terbaik di dunia. Nama Wakatobi sendiri merupakan singkatan dari empat pulau terbesar yaitu pulau Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.
Menguak Keindahan Taman Nasional Wakatobi
Perjalanan panjang Wakatobi untuk menjadi Taman Nasional Wakatobi sendiri dimulai pada tahun 1989. Saat itu Wakatobi masih menjadi kawasan konservasi laut melalui survei yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Kehutanan dan Konservasi Alam yang berkolaborasi dengan WWF. Hasil survei menunjukkan bahwa Wakatobi memiliki sumber daya laut yang melimpah, termasuk berbagai macam jenis terumbu karang, ikan dan keberagaman habitat yang menghasilkan panorama laut yang memukau.
Selanjutnya, Kepulauan Wakatobi akhirnya berganti nama menjadi Taman Nasional Wakatobi lewat keputusan Menteri Kehutanan di bulan Juli 1996 dan diresmikan lewat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 7651/Kpts-II/2002 tanggal 9 Agustus 2002 yang juga menjelaskan bahwa luas wilayah Taman Nasional Wakatobi sebesar 1.390.000 hektar.
Baca juga : Tari Adat Sulawesi Tenggara
Tentunya, ada berbagai alasan dan proses kenapa sebuah kekayaan alam atau wilayah konservasi, baik itu di darat ataupun di laut bisa menjadi sebuah taman nasional. Untuk Taman Nasional Wakatobi sendiri, salah satu alasan kuatnya adalah karena letaknya yang berada di Coral Triangle atau Segitiga Terumbu Karang. Apakah itu?
Bayangkan kamu pergi ke sebuah museum lukisan di tengah kota dan di dalamnya kamu bisa menemukan sekitar 76% lukisan dari berbagai seniman terbaik di dunia, tentu kamu mau berlama-lama di dalam museum tersebut bukan? Nah, Taman Nasional Wakatobi adalah salah satu seniman yang turut memberikan lukisan indah tersebut.
Coral Triangle atau Segitiga Terumbu Karang sendiri adalah istilah yang mengacu kepada wilayah seluas 6 juta km yang melewati Kawasan Malaysia, Indonesia dengan Taman Nasional Wakatobi, Kepulauan Solomon hingga Timor Leste. Bukan hanya menjadi tempat wisata, tapi para ilmuwan dari penjuru dunia juga menjadikan Wakatobi sebagai tempat pembelajaran untuk spesies terumbu karang terbaru yang tentunya terus berevolusi. Begitu spesialnya Coral Triangle hingga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Coral Triangle Day, yaitu hari spesial untuk mengajak masyarakat sekitar peduli terhadap ekosistem terumbu karang yang jatuh pada tanggal 9 Juni.
Surga Bawah Laut, Rumah untuk Terumbu Karang dan Ikan
Taman Nasional Wakatobi dikenal karena menjadi salah satu kawasan dengan jumlah terumbu karang dan spesies ikan terbanyak di dunia. Taman Nasional yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara ini hanya kalah dari dari Great Barrier Reef yang terletak di Queensland, Australia. Tak hanya menjadi rumah yang nyaman bagi terumbu karang dan berbagai macam ikan yang hidup berkesinambungan di bawah laut, Taman Nasional Wakatobi yang menawarkan 50 tempat diving yang sangat mudah diakses dari pulau-pulau besar yang ada. Bukan hanya menyenangkan bagi para wisatawan, banyaknya akses diving ini juga menjadi tempat bermain bagi berbagai macam spesies penyu, lumba-lumba hingga paus. Konon, Taman Nasional Wakatobi memiliki lebih dari 942 spesies ikan dan 750 dari 850 koleksi terumbu karang yang ada di dunia.
Keindahan Taman Nasional Wakatobi yang beragam juga ditunjukkan dengan penduduk lokal yang terdiri dari 3 suku, yaitu suku Buton, Bajo dan Bugis. Wakatobi sendiri total terdiri dari 143 pulau besar, namun hanya 7 pulau yang berpenghuni.
Mengenal 4 Pulau Besar di Wakatobi
Meskipun dikenal dengan wisata lautnya, Taman Nasional Wakatobi juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan di keempat pulaunya, terutama yang berkaitan dengan tradisi budaya dari penduduk yang ramah. Mulai dari melepas bayi penyu ke laut lepas, pasir pantai yang putih, hingga benteng tradisional dan warisan sejarah, berikut beberapa keindahan dari Wakatobi:
Pulau Wangi-Wangi: Gerbang pertama keindahan Taman Nasional Wakatobi
Entah kamu penyelam berpengalaman atau hanya sekadar petualang santai, perjalanan menjelajahi Taman Nasional Wakatobi dimulai dari sini. Penerbangan komersial dari dan ke Bandara Matahora di pulau ini menjadi gerbang pembuka yang pas untuk menjamu kamu dengan keindahan Wakatobi, Melihat matahari terbit di horizon selagi lumba-lumba berenang dan berlompatan di sekeliling perahu kamu adalah awal yang tepat untuk memulai petualangan kamu. Tenang saja, kamu bisa menyewa perahu di Pelabuhan Sombu atau Mola dan mereka akan segera mengantarkan kamu ke Tanjung Kapota untuk melihat atraksi di atas. Bonusnya, kamu bisa melihat atraksi para nelayan lokal dan lumba-lumba.
Jika sudah puas dengan atraksi laut, kamu bisa berkunjung ke Desa Tradisional Liya Togo,yang berlokasi 15 km dari pusat pulau. Di desa ini kamu bisa menganggumi rumah berbahan kayu dan juga tradisi turun temurun dari era kerajaan Liya, termasuk benteng-benteng tua, loh!
Pulau Kaledupa: Rasakan Ketenangan
Berlainan dengan Pulau Harum-Wangi, Pulau Kaledupa yang dikeliling oleh rimba mangrove dan pohon kelapa tawarkan atmosfer yang lebih damai dan tenang bila dibanding dengan beberapa pulau lain. Khususnya yang bersisihan dengan Pulau Hoga, pusat penelitian dan olah data punya Operation Wallace. Laut yang jernih, pasir yang putih, pohon kelapa yang bergoyang dan suara ombak yang menegur pantai jadikan pulau ini lokasi yang cocok buat kamu santai.
Pulau Tomia: Surga beberapa penyelam
Pulau ke-3 , yakni Pulau Tomia, telah populer sebagai situs selam sepanjang sepuluh tahun kebelakang, Mempunyai lebih dari 40 situs selam yang telah diberi nama dan dipetakan membuat pulau ini bukanlah cuma populer di Indonesia, tetapi di mata penyelam yang menyebar di penjuru dunia. Salah satunya terumbu karang yang melawan sekalian elok yang sering jadi sasaran beberapa penyelam veteran dalah terumbu karang Roma, yang diambil dari salah satunya kota paling besar di Italia.
Pulau Binongko: Pulau pandai besi
Pulau Binongko adalah pulau terjauh dari gugusan kepulauan Wakatobi. Namun, bukan berarti Pulau Binongko menawarkan pengalaman yang biasa saja. Sekali lagi, ketika kamu berkunjung ke pulau ini, kamu akan disapa dengan tarian perempuan muda dengan musik gambus yang kental. Di pulau ini, selain kamu bisa menemukan pandai besi yang terampil, kamu juga bisa mempelajari bagaimana besi dibentuk dan ditajamkan menggunakan teknik tradisional turun-temurun. Bahkan, pisau dan parang produksi Pulau Binongko dianggap sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.