Daftar Slot Onlinejoker123esports indonesiaSBOBETpoker onlinesbobet88
Rumah Adat Banten: Rumah Khas Suku Baduy yang Unik

Rumah Adat Banten

artikel tentang rumah adat banten

Banten merupakan sebuah wilayah yang terletak di bagian barat pulau Jawa. Dulunya, Banten merupakan bagian dari daerah Jawa Barat. Namun, ternyata mereka memiliki budaya yang berbeda. Salah satunya adalah rumah adat Banten.

Setiap rumah pasti memiliki kekhasan sendiri baik dari segi fisik maupun fungsinya. Nah, Pesona Indonesia kali ini akan membagikan informasi mengenai rumah adat Banten dibawah ini.

Filosofi Rumah Adat Suku Banten

Nama rumah adat ini adalah rumah Sulah Nyanda. Bagi masyarakat baduy, rumah merupakan perlambang yang khas atas kepribadian serta jati diri mereka masing-masing.

Karena itulah, pembangunan rumahnya pun tidak boleh sembarangan. Ada aturan tersendiri untuk membangunnya. Salah satu prinsip utamanya adalah rumah adat harus selaras dengan alam. Tidak boleh merusak lingkungan sekitar.

Maka dari itu, mereka tak menggunakan paku dalam setiap bangunan rumah adatnya, melainkan menggunakan berbagai teknik arsitektur tradisional.

Hal ini dibuktikan dengan ukuran tiang-tiang pondasi yang tidak memiliki tinggi yang sama. Pembangunan juga hanya diperbolehkan menghaap ke dua arah saja. Yaitu arah Utara dan Selatan.

Menurut kepercayaan mereka, kedua arah tersebut dapat membawa kebaikan dan dua arah lainnya akan membawa keburukan.

Ciri Khas Rumah Adat Banten

ciri khas dari rumah adat banten

Berikut ini beberapa ciri khas rumah adat Sulah Nyanda:

  • Rumah adat ini dibangun dengan model rumah panggung, sehingga bagian bawah tak menyentuh permukaan tanah.
  • Penyangga untuk pondasi rumah menggunakan batu yang menyangga setiap tiang.
  • Bahan baku rumah didominasi oleh material kayu, berlaku juga untuk bagian dindingnya.
  • Umumnya bangunan memiliki dua bagian atap, kiri dan kanan. Atap bagian kiri biasanya memiliki bentuk yang lebih panjang dari pada atap kanan.
  • Bagian atapnya menggunakan material daun kelapa atau ijuk.
  • Seluruh rumah adat Baduy dibangun tanpa jendela.
  • Material lantai dibangun menggunakan potongan-potongan bambu.

Ruangan di Rumah Adat Banten

Ada beberapa ruangan yang terbagi dalam rumah adat di Banten. Setiap ruangan memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing. Bagian-bagian tersebut adalah:

1. Soroso

Soroso adalah bagian depan rumah yang persis seperti beranda. Soroso biasanya dijadikan sebagai tempat bersantai sekaligus tempat untuk menerima tamu.

Selain itu, ruangan ini juga menjadi tempat berkegiatan anak-anak perempuan utamanya dalam kegiatan menenun.

2. Tepas

Tepas menjadi pusat berbagai aktivitas utama keluarga di rumah seperti untuk acara syukuran dan juga pertemuan. Ruangan ini juga bisa dijadikan sebagai tempat istirahat di malam hari.

3. Ipah

Ruangan ini terletak di belakang rumah dijadikan tempat untuk menyimpan bahan makanan sekaligus untuk memasak. Uniknya, Ipah juga ternyata menjadi ruang paling utama di dalam rumah dan sering dijadikan tempat tidur bagi para kepala keluarga.

4. Leuit

Leuit mirip seperti lumbung padi dan sama-sama digunakan sebagai tempat menyimpan berbagai hasil bumi masyarakat suku Baduy.

Leuit dianggap sebagai simbol ketahanan pangan masyarakat Baduy. Biasanya bagian ini dibangun di luar kampung agar lebih aman. Selain itu, Leuit biasanya dilindungi oleh mantra-mantra khusus yang dibacakan oleh seorang puun atau ketua adat.

Akhir Kata

Itulah informasi lengkap mengenai rumah adat khas Banten. Kebudayaan ini masih sangat terjaga sampai sekarang. Oleh karena itu, kita sebagai warga Indonesia juga harus turut menjaga warisan ini.

Salah satu cara termudah untuk melestarikannya adalah dengan mempelajari apa itu rumah Sulan Nyanda. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat memperluas wawasan kalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *