Daftar Slot Onlinejoker123esports indonesiaSBOBETpoker onlinesbobet88
Rumah Adat Sulawesi Utara: Penjelasan Lengkap Beserta Gambarnya
Anggita Dewi Saya sangat suka dengan keberagaman budaya dan seni yang ada di Negara Indonesia.

Rumah Adat Sulawesi Utara

daftar rumah adat di sulawesi utara

Provinsi Sulawesi Utara dengan ibukota Manado ini memiliki beberapa rumah adat yang unik. Secara spesifik, ada 2 jenis Rumah Adat Sulawesi Utara. Yaitu rumah Adat Manado Walewangko dan rumah adat Bolaang Mongondow.

Kedua rumah adat dari Sulawesi Utara ini memiliki fungsi yang hampir mirip, namun ada beberapa aspek yang menjadikannya berbeda. Contohnya dari segi desain tangga masuk yang memiliki arti berbeda.

Kedua rumah adat suku Manado itu berasal dari suku yang berbeda dengan keunikannya tersendiri. Berikut adalah penjelasannya.

Rumah Adat Sulawesi Utara Walewangko

Walewangko

1. Sejarah

Nama Rumah adat Sulawesi Utara ini berasal dari kata wale atau bale yang artinya adalah sebuah rumah yang digunakan untuk melangsungkan beragam aktivitas dengan seluruh anggota keluarga. Bisa juga disebut sebagai rumah pewaris.

Selain itu, Walewangko sebenarnya adalah nama sebuah desa yang terletak di kecamatan Langowan Barat, Sulawesi Utara.

Pada zaman dahulu, bangunan ini tidak hanya dihuni oleh saru keluarga saja, namun terdapat 6 hingga 9 keluarga yang tinggal secara bersama-sama di dalamnya. Setiap keluarga memiliki kepala keluarganya masing-maisng dan mengurus rumah tangganya masing-masing.

2. Gaya Arsitektur

Rumah adat Manado modern ini juga memiliki tampilan fisik yang apik. Tiang penopangnya ada sebanyak 18 – 18 buah dan dibuat dari kayu yang kokoh.

Konon katanya, dua diantara tiang penyanggah rumah ini tidak boleh disambung dengan apapun. Bagian kolong rumah pewaris ini biasanya dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan hasil panen atau godong.

Bentuk rumah ini cenderung sangat simetris dari bagian depannya. Sebagai rumah khas, tentunya material bangunan yang digunakan masih bersifat alami.

Bagian konstruksi rumahnya menggunakan kayu yang sangat kokoh dan atapnya terbuat dari dedaunan seperti daun rumbia.

Lalu, terdapat dua buah tangga yang terletak di bagian depan rumah. Satu tangga dibangun di sisi kanan dan tangga lainnya di sisi kiri.

Selain itu, rumah adat ini juga memiliki banyak jendela. Hal ini membuat sirkulasi udara di dalam ruangan berjalan dengan baik sehingga membuat pemilik rumah merasa nyaman didalamnya.

3. Pembagian Ruangan

Awalnya, rumah adat Manado Sulawesi Utara ini hanya memiliki satu ruangan saja didalamnya. Namun, seiring berjalannya waktu bagian dalam bangunan ini kemudian dibagi menjadi beberapa ruangan yang dipisahkan oleh tali ijuk atau tali rotan dengan tikar yang digantungkan sebagai sekat ruangan.

Secara garis besar, ada 2 bagian utama rumah adat ini. Yaitu, bagian depan dan bagian belakang. Dan ada bagian kolong yang dibagi menjadi beberapa bagian lagi.

Setiap ruangan memiliki fungsinya tersendiri yang ditentukan oleh aturan adta setempat. Berikut adalah penjelasan pada setiap bagiannya.

a. Bagian Depan Rumah

Lesar

Lesar terletak pada bagian depan rumah dan tidak memiliki dinding sehingga mirip dengan beranda. Bagian ini berfungsi sebagai tempat bagi kepala suku dan pemangku adat ketika melangsungkan maklumat atau pidato kepada penduduk lokal.

Sekay

Sekay juga berada di bagian depan rumah. Namun, sekay berada persis di belakang pintu masuk serta dilengkapi dengan dinding.

Ruangan ini berfungsi sebagai tempat menerima tetamu dan juga ruang menyelenggarakan upacara adat serta menjamu para undangan ketika pemilik rumah menyelenggarakan acara. Selain itu, tempat ini juga digunakan untuk mengadakan berbagai acara adat seperti musyawarah atau upacara adat.

Pores

Pores memiliki fungsi yang hampir sama dengan sekay, namun tamu yang dapat memasuki ruangan ini hanya tamu yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik rumah.

Fungsi lainnya, pores juga digunakan sebagai tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga besar.

Selain itu, pores juga berfungsi sebagai tempat bagi para tamu wanita untuk melakukan berbagai aktivitas. Bagian rumah ini biasanya langsung tersambung dengan tempat tidur, dapur, dan ruang makan.

b. Bagian belakang rumah

Bagian belakang merupakan bagian yang digunakan sebagai tempat penyimpanan peralatan masak dan makan. Ada juga ruangan yang digunakan untuk aktivitas cuci mencuci.

Selain itu, ada juga bagian rumah yang disebut dengan Soldor yang berbentuk loteng pada bagian atas. Fungsi sodor adalah sebagai tempat penyimpanan hasil panen seperti jagung, padi, dan lain sebagainya.

c. Bagian kolong rumah

Bagian kolong rumah biasanya dimanfaatkan oleh suku Manado sebagai gudang penyimpanan alat pertanian dan benda-benda lainnya seperti kayu, papan, balok, dan gerobak.

Selain itu, ada juga yang menggunakannya sebagai kandang hewan ternak atau hewan peliharaan.

4. Dekorasi rumah

Hiasan ornamen yang digunakan untuk mempercantik Rumah Adat Walewangko biasanya masih berkaitan erat dengan kebudayaan suku Minahasa.

Secara garis besar, terdapat tiga corak atau motif yang digunakan pada dekorasi rumah ini. Mulai dari motif fauna, motif flora, dan motif alam.

5. Keunikkan

Rumah Adat Walewangko memiliki dua buah tangga di sisi kanan dan kiri rumah. Tangga itu dipercaya dapat mengusir roh jahat yang ingin masuk ke bagian dalam rumah.

Jika ada roh jahat yang hendak masuk ke dalam rumah dengan memasuki tangga di sisi kiri, maka ia akan turun lagi melalui tangga lainnya. Begitupun sebaliknya.

Rumah Adat Sulawesi Utara Bolaang Mongondow

Mongondow

1. Gaya Arsitektur

Hampir sama seperti rumah adat Walewangko yang telah kita bahas diatas, rumah adat Bolaang Mongondow juga dibangun dengan konsep rumah panggung. Tiang-tiang yang digunakan untuk penopang berjumlah cukup banyak.

Namun yang menarik dari bangunan ini adalah bentuk atapnya yang melintang dengan bubungan atap yang cukup curam.

Rumah adat Bolaang Mongondow hanya memiliki satu tangga saja yang terletak di bagian depan rumah. Selain itu, serambi pada bangunan ini juga tidak memiliki dinding.

2. Pembagian Ruangan

Berbeda dengan Walewangko, rumah adat Bolaang Mongondow ini tidak memiliki banyak bagian ruangan di dalamnya.

Secara garis besar, hanya terdapat ruang depan, ruang induk, ruang tidur kemudian ruang makan dan juga dapur yang terletak di belakang rumah.

3. Keunikkan

Kalian masih bisa menemui rumah adat Bolaang Mongondow yang dibangun sekitar ratusan tahun yang lalu di kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Bangunan tersebut merupakan rumah Bolaang Mongondow yang asli dan dihuni oleh seorang penduduk lokal berusia 80 tahun. Ia menjadikannya sebagai tempat tinggal khas Sulawesi Utara. Katanya, rumah tersebut ia dapatkan dari leluhurnya yang hidup 3 generasi sebelum mereka.

Uniknya, konstruksi dari rumah adat Manado tersebut tidak pernah direnovasi sedikitpun sejak dibangun. Hanya cat rumahnya saja yang diganti secara berkala.

Hal tersebut menjadi bukti bahwa bangunan ini memiliki material yang sangat kokoh meskipun berasal dari material yang alami. Konstruksinya masih berdiri kokoh walaupun dibangun puluhan tahun lalu.

Penutup

Demikianlah penjelasan dan sejarah mengenai Rumah Adat Manado yang telah kami rangkum.

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mempelajari kekayaan budaya Indonesia. Seperti mempelajarinya melalui internet atau berbagai macam media sehingga kita bisa lebih menumbuhkan kecintaan kita terhadap negeri kita.

Semoga artikel ini dapat membantu kalian dalam memperluas wawasan kalian tentang  kekayaan Indonesia khususnya Manado.

Anggita Dewi Saya sangat suka dengan keberagaman budaya dan seni yang ada di Negara Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *