Daftar Slot Onlinejoker123esports indonesiaSBOBETpoker onlinesbobet88
Mengenal Muang Sangkal, Tarian Daerah Madura Sumenep

Mengenal Muang Sangkal, Tarian Daerah Madura Sumenep

Mengenal Muang Sangkal, Tarian Daerah Madura Sumenep – Indonesia merupakan negara yang kaya dapat budaya, bahasa, upacara, tarian, baju kebiasaan dan kebiasaan masyarakat yang berlainan bisa di temukan di Indonesia. Kekayaan budaya inilah yang memicu Indonesia di sebut sebagai negara unik dan majemuk.

Oleh dikarenakan itu masyarakat di Indonesia patut berbangga atas keberagaman yang ada.

Salah satu wujud kebudayaan berikut ialah tari tradisional. Tari tradisional adalah tarian yang tumbuh di suatu daerah tertentu, dan biasanya tari ini dilaksanakan dari era ke era dan dari generasi ke generasi.

Di Indonesia nyaris semua daerah miliki tarian tradisional. Biasaya tarian kebiasaan atau tradisional lebih disesuaikan bersama kebiasaan daerahnya, dan properti yang di mengfungsikan pun menampilkan jati diri daerah tersebut.

Misalnya, tari Saman dari Aceh yang Mengenakan baju kebiasaan Aceh dan gerakannya melambangkan sebuah penyambutan terhadap tamu agung. Dalam tari Saman termasuk terkandung kalimat dakwah, perihal ini mencerminkan masyarakat Aceh yang kental agamanya dan masyarakatnya yang tetap mengajak terhadap kebaikan.

Baca  juga: 5 Rekomendasi Tempat Nongkrong di Kintamani

Begitupun bersama tarian di daerah lain, kali ini dapat mengupas perihal tarian daerah yang berasal dari pulau garam, yakni pulau Madura. Madura merupakan tidak benar satu daerah yang berada di lokasi Jawa Timur. Namun, kalau di derah lain layaknya Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur nyaris semua rakyatnya berbahasa yang serupa yakni bahasa Jawa, tidak begitu bersama pulau Madura.

Walaupun di klaim sebagai bagian dari Provinsi Jawa Timur, Madura tidak miliki bahasa yang serupa bersama masyarakat Jawa Timur umumnya. Pulau Madura miliki bahasa sendiri, tradisi, makanan adat, baju adat, dan kebiasaan yang jauh berbeda. Salah satu yang berlainan ialah tarian tradisional. Di Madura bagian daerah Sumenep miliki tarian tradisional bernama tari Muang Sangkal.

Tari Muang sangkal merupakan tarian tradisional daerah Madura. Kata “Muang Sangkal” sendiri di ambil dari bahasa Madura yang bermakna “Muang itu membuang” dan “ Sangkal itu petaka”.

Jadi kalau di gabungkan arti keduanya tarian menampik bala atau malapetaka. Untuk lebih jelasnya dapat di bahas di bawah ini.

1. Asal usul tari Muang Sangkal
Tari Muang Sangkal awalnya di ciptakan oleh seorang seniman yakni Taufiqurrachman yang hiraukan dapat kebudayaan yang banyak ragam di Madura. Melihat potensi Madura di beragam unsur budaya menginspirasinya untuk menciptakan kesenian tari yang bisa menampilkan muka Madura di dalam wujud gerakan. Dalam setiap gerakan yang di tampilkan punya kandungan filosofi yang erat kaitannya bersama Madura baik masyarakatnya maupun alamnya.

2. Ciri khas tarian Muang Sangkal


Ciri khas dari tari ini biasanya serupa bersama tarian di daerah lain, gerakannya melambangkan tata langkah bersikap masyarakat Keraton Sumenep dan Keraton Yogyakarta, lembut, tegas dan penuh kasih. Namun, ada lebih dari satu ciri khas yang mecolok diantaranya, penari harus ganjil dan harus wanita, wanita yang menari tidak boleh menstruasi dan harus perawan atau belum menikah. Oleh dikarenakan itu biasanya kalau tidak memenuhi kriteria maka pelaksana tari pun harus mengundurkan diri. Tarian ini di anggap suci dikarenakan terjalin bersama permintaan untuk di hindarkan terhadap kesialan. Oleh dikarenakan itu penarinya termasuk harus terbebas dari unsur negatif atau harus suci layaknya yang di sebutkan.

3. Pakaian atau properti tari
Adapun baju yang digunakan adalah baju kebiasaan pengantin Madura Sumenep yakni Legha yang berwarna merah, hitam dan kuning. Warna baju miliki arti sendiri yang bermakna Kapodhang Nyocco’ Saare yang bermakna kalau di bahasa Indonesia adalah “ratu segala bunga”.

4.Gerakan di dalam tari
Tari Muang Sangkal miliki gerakan yang awalnya lumayan keras atau cepat diiringi oleh gamelan gending sampak yang dilanjutkan gending oramba-orambe’. Hal ini menandakan putra keraton yang menuju ke Taman Sore. Kemudian, dilanjutkan bersama gerakan yang lebih pelan atau halus, penari biasanya mempunyai cemong atau cepu yang telah di hias dan memuat beras kuning atau padi.

Hal ini menandakan seorang puteri keraton yang tengah berlangsung ke Madiyoso yang merupakan koridor Keraton Dalem menuju Pendopo Agung Keraton Sumenep. Dalam Pertunjukan tari Muang Sangkal di iringi oleh Gendhing. Padi yang di masukkan terhadap cepu biasanya di lempar atau di tabur bersama cepat ke sekitaran penari, perihal ini pertanda pengusiran terhadap roh jahat.

5.Fungsi tarian Muang Sangkal
Seperti yang dijelaskan di awal kalau faedah dari tari Muang Sangkal yakni untuk mengusir atau menampik mala petaka. Manusia di ciptakan oleh Tuhan YME, di dalam hidup ada dua perihal yakni kebaikan dan keburukan. Oleh dikarenakan itu tarian ini tekankan untuk tetap mengupayakan mengikuti jalur kebenaran. Manusia sebaiknya mengupayakan jangan menyerahkan segala hidupnya terhadap pemikiran atau terkait hanya terhadap tuhan tanpa adanya usaha. Ada lebih dari satu faedah tarian Muang Sangkal juga, sebagai berikut:
a. Sebagai cerminan legimitasi tatanan sosial
b.Sebagai perwujudan religiusitas
c.Sebagai hiburan sosial

6. Digunakan sementara kapan?
Tari Muang Sangkal biasanya digunakan sementara perayaan Hari Ulang Tahun Sumenep, Karnaval, penyambutan tamu daerah dan sementara pernikahan. Tapi tari ini harus ada, sementara HUT Sumenep dan sementara penyambutan tamu daerah dikarenakan untuk meperkenalkan kebudayaan Madura Sumenep.

Mungkin hanya itu yang bisa di sajikan dari tari Muang Sangkal, semoga kebudayaan di Indonesia di dalam wujud apa-pun tetap lestari dan makin eksis kedepannya.

Sejarah Candi Borobudur


1 min read

Tari Adat Sulawesi Utara


1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *